Alkisah, seorang tukang kayu tua yang sudah bekerja puluhan tahun mulai merasa jika tubuhnya sudah semakin tua untuk bekerja. Ia lalu memantapkan diri untuk berbicara dengan mandornya tentang rencana untuk pensiun.
Mendengar rencana pensiun itu, sang mandor menjadi sedih. Sebab, tukang kayu yang hendak pensiun itu merupakan tukang kayu terbaiknya. Mandor lalu mengizinkan tukang kayunya pensiun setelah menyelesaikan satu proyek lagi.
Beberapa minggu kemudian, datang sebuah proyek baru untuk membuat rumah. Tukang kayu tua yang hendak pensiun dipasrahi sebagai penanggung jawab, ia diberi kebebasan membuat bangunan itu sesuka hatinya.
Setelah tahu proyek terakhirnya adalah sebuah rumah, tukang itu menjadi jengkel. Sebab, rumah memakan waktu yang cukup lama untuk selesai. Ia pun bekerja malas-malasan dan membuat rumah dengan asal-asalan. Bahan-bahan yang digunakan pun tidak diteliti kualitasnya.
Ketika rumah itu selesai sang mandor mendatangi si tukang kayu tua dan berkata, ‘Rumah yang kau bangun ini adalah hadiah dariku untukmu. Terima kasih telah bekerja dengan baik.’
Contoh cerita inspiratif singkat tadi mangajarkan pada kita untuk selalu sungguh-sungguh dalam melakukan sesuatu. Entah itu bekerja, belajar, atau berkarya, berikan selalu usaha yang terbaik agar kamu tidak menyesal.
Jangan seperti tukang kayu tua pada contoh cerita singkat inspiratif tadi. Hanya karena ia sudah malas mengerjakan sebuah rumah, ia bekerja asal-asalan dan menggunakan bahan yang buruk. Bayangkan jika ia sungguh-sungguh mengerjakan rumah itu, ia bisa pensiun dan memiliki rumah yang bagus.
More Stories
Warga Klegen Ubah Lidah Buaya Jadi Minuman Berkhasiat
Siswa SMPN 10 Ubah Sirih Merah Jadi Hand Sanitizer dan Buat Minuman Sehat Pajero
Karya Megan Masuk 5 Besar di Kompetisi Design Kartu Natal yang di Gelar Stafsus Presiden