Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Madiun

Jalan Ringroad Barat, Asrama 1 (komplek Asrama Haji) Kota Madiun, Jawa Timur 63123 e-mail : dinkes.madiunkota@gmail.com

Cara Tuhan Memberi Pertolongan

Di sebuah desa yang terletak di bantaran sungai, terdapat sebuah kuil yang kerap dikunjungi warga. Kuil tersebut diurus oleh seorang pendeta yang sangat taat beribadah. Suatu hari pada peralihan musim, turun hujan deras yang menyebabkan sungai meluap.

Perlahan tapi pasti, air mulai memasuki rumah warga hingga setinggi mata kaki. Sebagian besar warga kemudian mengungsikan diri sambil membawa barang berharga. Salah satu warga yang mengungsi memperingatkan pendeta yang masih berdoa di kuil untuk segera pergi dari desa.

Pendeta itu berkata, ‘Dasar tak beriman! Kamu pikir aku akan pergi begitu saja? Tak seperti kalian, aku yakin Tuhan akan menyelamatkanku. Pergilah saja duluan!’

Hujan masih berlanjut, kali ini ketinggian air sudah mencapai pinggang. Warga yang tersisa mengeluarkan perahu karet dan menyelamatkan diri. Beberapa warga memeriksa kuil dan menemukan pendeta duduk di atas mejanya. Mereka memaksanya naik ke perahu, namun pendeta itu tetap menolak untuk pergi dengan alasan yang sama.

Pendeta yang taat itu terus berdoa di ruangannya. Tapi hujan yang turun belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Air pun terus naik hingga pendeta harus naik ke atap.

Beberapa saat kemudian, helikopter tim SAR datang dan menjemputnya. Pendeta itu masih menolak untuk mengungsi. Ia yakin bahwa Tuhan akan menyelamatkannya. Karena keadaan yang semakin berbahaya, helikopter pun meninggalkanya.

Satu jam berlalu sejak helikopter tadi mendatangi pendeta, hujan masih deras dan si pendeta mulai kesulitan untuk bertahan di atap. Ia mulai panik dan berkata, ‘Tuhan, aku sudah selalu taat menyembahmu. Aku percaya engkau kan menyelamatkanku. Tapi mengapa kau biarkan aku menderita terus begini?’

Sesaat kemudian muncul suara, ‘Aku tahu engkau taat padaku. Aku telah mencoba menyelamatkanmu tiga kali. Satu dengan orang yang memperingatkanmu mengungsi, dua dengan perahu karet, dan yang terakhir dengan helikopter.’

Cerita inspiratif singkat tentang pendeta di atas menggambarkan orang taat beragama yang terlalu fanatik. Saking fanatiknya terhadap Tuhan, ia menjadi tidak bisa berpikir dengan logis dan rasional.

Lewat cerita tadi kita bisa belajar, Tuhan mendengarkan semua keluhan makhluk-makhluknya. Hanya saja, terkadang pertolongan dari Tuhan kita abaikan. Hasilnya, banyak kesempatan dalam hidup yang terlewatkan begitu saja.