Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Madiun

Jalan Ringroad Barat, Asrama 1 (komplek Asrama Haji) Kota Madiun, Jawa Timur 63123 e-mail : dinkes.madiunkota@gmail.com

Anak Kecil Penjual Bunga

Di sebuah pusat perbelanjaan ada seorang anak perempuan kecil yang menjual bunga mawar kepada orang-orang yang lewat. Anak itu biasa berjualan di sana dari siang hari hingga petang.

Suatu siang saat melewati pusat perbelanjaan, anak kecil itu mendekatiku. ‘Om mau beli bunga mawar, Om? Bisa buat istri atau pacarnya Om, murah kok lima ribu aja.’ kata anak itu. Kutolak dengan halus tawaran itu karena aku terburu-buru. Sempat kulihat di keranjang anak itu masih tersisa sekitar dua puluh tangkai mawar.

Sore harinya aku lewat pusat perbelanjaan itu lagi dan melihat si anak kecil masih menawarkan bunganya. Ia menawarkan bunga lagi padaku, tampaknya lupa siang tadi telah menawarkan bunga. Kutengok keranjangnya masih sekitar empat belas tangkai mawar.

Aku iba dengannya tapi karena aku masih memiliki urusan dan tidak membutuhkan bunga, kutolak dengan halus lalu kuberi anak itu selembar uang lima ribu. Anak itu mengambil uangku lalu memberikannya pada seorang pengemis di dekat sana.

Kutanya anak itu, ‘Kenapa uangnya dikasih ke pengemis? Adik nolak rezeki?’

Anak itu menjawab, ‘Saya ke sini karena disuruh ibu jualan, yang ke sini buat minta-minta pengemis itu. Om salah kasih rezeki.’

Anak perempuan pada cerita inspiratif singkat tadi adalah contoh orang yang pantang menyerah. Ia bahkan lebih memilih rezeki hasil usahanya sendiri dibanding uang dari rasa kasihan orang lain. Padahal, bunga mawar dagangannya masih tersisa banyak di keranjang.

Jika kamu masih sering meminta sesuatu pada orang tua dengan cuma-cuma, mungkin gadis pada cerita inspiratif singkat ini bisa kamu contoh. Sekecil apa pun keinginanmu, cobalah berusaha memenuhinya sendiri terlebih dahulu.